
"Masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh SMS maupun penelepon gelap," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Abubakar Nataprawira di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (8/5)
Kadivhumas juga menuturkan bahwa SMS atau pesan yang berisi teror itu hanya kabar bohong. "Hal seperti itu tidak benar," tandasnya.
SMS santet lewat ponsel awalnya merebak di kota-kota di Sumatera, namun kini telah mengarah ke Pulau Jawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar